Joule Thief
Kalo diterjemahkan secara bahasa Joule thief adalah pencuri energi (satuan listrik), haha...Jadi maksudnya ini apa?
Rangkaian Joule Thief Sederhana |
Rangkaian Joule Thief atau Pencuri Energi adalah rangkaian untuk menaikkan atau menaikkan atau melipatgandakan tegangan. Rangkaian ini bisa mengoprasikan rangkaian / komponen lain dengan tegangan sumber yang kurang dari dibutuhkan oleh komponen atau rangkaian itu. Misalnya hal yang paling umum adalah menyalakan 100 buah LED dengan satu buah batu baterai.
Ok pertama kita lihat ini sebuah rangkaian elektronika, dengan komponen
utamanya adalah induktor, ok saya yang ga ahli elektro langsung
terbayang motor, dinamo, trafo, kumparan, relay, karena sistem kerjanya
adalah induktor.
Induktor itu sebuah kawat yang dililitkan membentuk gulungan kawat,
seperti gulungan benang jait punya ibu kita, bedanya yang dililitkan
adalah kawat tembaga yang memiliki isolator atau email (wajib). Jika
kawat yang dililit tidak memiliki isolator apalah artinya lilitan
tersebut, karena akan dianggap listrik sebagai jalan lurus, dengan kawat
email (isolator) yang dililit-lilit maka arus listrik akan menempuh
jalur panjang mengikuti penampang kabel, nah setiap konduktor (media
peghantar) ketika dialiri arus listrik maka disekitar penampang kabel
tersebut akan menghasilkan medan magnet, ketika kawat dililit-lilit maka
kuat medan magnet akan meningkat.
Kumparan pada paku besi
(pic by bbc.co.uk)
|
Besi yang dililiti kawat email yang dialiri listrik DC ini akan
memperkuat medan magnet dari kawat, maka dari itu besi paku ini bisa
menjadi magnet, arus listrik disimpan dalam bentuk medan magnet,
seketika listrik DC diputus maka energi yang berbentuk magnet ini tidak
lantas hilang seiring pemutusan listrik, medan magnet ini akan
menginduksi kawat dan menghasilkan listrik dengan arah kebalikannya,
namun hal ini terjadi begitu cepat, pengosongan energi dari magnetik
menjadi listrik (demagnetisasi) ini akan sulit diamati, tanpa bantuan
osciloscope, tapi untuk melihat gelagat pembuktiannya mudah saja,
gulungkan sebuah paku dengan kawat email secukupnya, tidak terlalu
sedikit tidak terlalu penuh juga, lalu aliri dengan listrik DC dari
batre misalnya, maka paku yang tadinya tidak punya kekuatan magnetik
sekarang bisa menarik benda-benda seperti besi atau seng layaknya
magnet, dan setelah listrik diputus seketika, kemampuan magnetik paku
tidak lantas hilang, butuh waktu untuk pengosongan, dan ketika
benar-benar kosong maka paku akan kehilangan seluruh kekuatan
magnetiknya.
Hal ini terlihat dari benda yang tadinya menempel jadi lepas berjatuhan.
Nah selama paku masih memiliki kekuatan magnetik sesaat setelah listrik
diputuskan itu adalah bukti masih tersimpannya energi listrik dalam
bentuk magnetik, dan magnetik itu akan membalik prosesnya, dari magnetik
menjadi listrik, dan arah arus listriknya berkebalikan dari arah arus
awal.
Jadi Joule thief itu apa?
Nah sekarang kita sudah tau ya, ternyata prinsip kerja kumparan itu
seperti itu, listrik disimpan menjadi magnetik, dan magnetik akan
mengosongkan diri menjadi listrik segera setelah pasokan listrik
diputus.
Ko mirip cara kerja kapasitor? Oh iya ya? Mirip banget, bedanya kalo
kapasitor menyimpan energi berupa tegangan dari input arus tertentu, dan
kalo induktor menyimpan energi berupa magnetik dari input tegangan, dan
pada akhirnya mengeluarkan arus, jadi kalo induktor kita paralelkan
dengan kapasitor jadi apa ya? Pertanyaan genius, pasti akan saling
mengisi, mereka adalah pasangan serasi, kaya emak ama babe, hahaha....
Nah rangkaian joule thief ini tidak menggunakan induktor yang
dipararelkan dengan kapasitor (rangkaian dasar), tapi induktor ini akan
terdiri dari 2 buah kumparan, dimana satu kumparan akan menginduksi
kumparan satunya melalui flux medan magnetiknya.
Ooo ini kaya trafo dong? Iya bener lagi, memang mirip trafo prinsip
kerjanya, trafo dengan inti ferit, tapi kita katakan induktor aja bukan
trafo ya.
Ok sekarang kita akan membuat rangkaian driver untuk meng ON kan dan
meng OFF kan arus listrik ke kumparan pertama, agar terjadi fenomena
charging dan discharging atau magnetisasi dan demagnetisasi seperti yang
sudah kita bahas diatas, pemutusan listrik sesaat akan membuat medan
magnetik melakukan pengosongan yaitu dengan cara merubah medan magnetik
menjadi arus listrik yang mengalir secara terbalik dari arah arus awal,
dan yang kedua medan magnetik ini akan menginduksi kumparan kedua untuk
menghasilkan listrik, jadi ketika mereka bermain-main dengan medan
listrik dan magnetik melalui metoda ON dan OFF, hal ini akan
menghasilkan listrik tambahan, tidak hanya dari sumber utama saja, misal
batre.
Apaan sih ga ngerti? Gini kita langsung praktek aja biar mudahnya kita
buktikan dengan pembuktian sederhana, kita kumpulkan bahan-bahan yang
dibutuhkan, awas ga boleh dapet nyolong, nyolong itu dosa, hahaha... :
-1 batre AAA (1,5V)
-1 lampu LED (2V - 20mA)
-1 lampu LED (2V - 20mA)
Coba kita perhatikan lampu LED membutuhkan listrik DC sebesar 2V,
sedangkan batre hanya punya 1,5V, wah tekor dong ga mungkin bisa nyala!
Tapi siapa tau bisa, coba aja dulu..... Oo iya bener ternyata lampu LED
ga bisa nyala, coba cek kakinya terbalik ga? Soalnya kaki LED itu ada
anoda dan katoda, jadi (+) harus ke anoda, dan (-) ke katodanya, kalau
terbalik ga akan nyala. Udah dibolak balik tetep ga nyala, bener
batrenya ga mampu masok lampu LED untuk menyala.
Ok, sekarang kita tambah bahan-bahan yang sudah kita punya, karena masih kurang komplit, inget ga boleh nyolong, hehe :
-1 transistor NPN (apa aja bebas namanya juga percobaan)
-1 ferit toroid (ga usah beli, cari didalem lampu TL/neon bekas, radio bekas ada banyak)
-1 ferit toroid (ga usah beli, cari didalem lampu TL/neon bekas, radio bekas ada banyak)
Trafo dan induktor berinti ferit dari neon bekas
|
Iya yang kaya gitu yang bulet kaya donat warnanya item bisa nempel ke
magnet, copotin hati-hati jangan sampai pecah ferit toroidnya. Masih
kurang ni bahannya, biar enak kita tambahin biar prakteknya mudah dan
menyenangkan :
-Beberapa kawat email 0,5mm atau kabel berisolasi (masih ada kulitnya, ukurannya yang kecil supaya muat ditoroid yang kecil ini)
-Papan tancap alias breadboard
Breadboard alias papan tancap alias project board
|
Ok sekarang kita rakit komponen-komponennya, ah ga mungkin nyala dong,
kan tadi udah dicoba ga nyala, apalagi sekarang ditambah transistor dan
induktor, tambah tekor dong kan cuman pake batre 1,5V.
Ya uda liatin aja dulu ya, nanti baru dicoba sendiri. Bentuk rangkaiannya seperti ini.
Skema dasar Joulethief
|
Sekarang kita lilit dulu ferit toroid yang kaya donat ini dengan kawat
email, bebas mau berapa lilitan diatas 10 aja dulu coba, sebetulnya ada
matematiknya, tapi kita belum perlu hitungan-hitungan itu kan, yang kita
butuhkan saat ini pembuktiannya. Good!
Perhatiin kita lilit kabel atau kawat email sekaligus 2 kawat, Oo ya
kalo kawat email kan kawatnya ada bungkusnya, jadi nanti ujung-ujungnya
mesti dikerok pake cutter ato amplas halus untuk ngilangin isolatornya
ya, kalo ngga nanti ga jadi konduktor, hehe..
Cara melilit inductor
(pic by jagawana80m.wordpress.com)
|
Nah sudah lengkap semua, tinggal merakit di papan tancap alias
breadboard << mestinya papan roti dong? hehe iyaya artinya papan
roti ya, hahaha... nanti kita fikirkan :D
1 batre soak menyalakan 2 lampu LED dengan terang
|
1 batre soak menyalakan lampu TL, it's possible dude!!
(pic by johnsenergy.com)
|
Manfaatkan barang yang ada disekitar untuk awal praktek, hal ini
akan memunculkan kemampuan "survival ability" kita yang telah hilang
karena program sekolah, dengan begitu kita bisa kreatif dan bisa melihat
semua kejadian sepahit apapun sebagai sesuatu yang patut dan layak
untuk disyukuri, karena Tuhan selalu mencukupi kebutuhan kita bukan
keinginan kita, berfikir dan berbagi keselamatan dan kesejahteraan itu
enak, Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.
Apaaaaa? Ko bisa satu batre bisa nyalain banyak lampu LED? Tadi kan uda
dicoba satu lampu LED aja ga bisa nyala padahal batrenya baru, ko bisa?
Akan kita fikirkan cara kerjanya, tapi yang jelas penjelasannya sebagian
sudah ya diatas, saya jelaskan sedikit lagi dari kerja rangkaian ini.
Hasil pengukuran tegangan batre hanya 0.86 volt (batre soak) |
Besar tegangan batre ketika diukur dengan AVO meter hanya sebesar 0.86
volt, whaatt??? Iya kan udah dibilang ini batre soak, sebelum kita buang
ketempat sampah mari kita hargai untuk mengenang jasa-jasanya,
hehe...Oya lampu ini tertanggal dari 15 juli 2013 selama 1 bulan penuh
menyala tanpa mati, and kalo mau sekarang masih bisa dinyalain, tuh
tanggalnya ditulis di fotonya 15/7 2013.
Sebetulnya ini belum apa-apa, rangkaian ini masih bisa nyalain yang
lebih besar, seperti lampu neon. Iya bener lampu neon, yang penting yang
mengandung induktor.
Oh jadi selain yang tidak mengandung induktor ga bisa?
Ga gitu, tapi kan diatas sudah dijelasin efek kumparan ketika dialiri
listrik dan ketika terjadi pemutusan listrik. Nah transistor NPN disini
berfungsi sebagai driver untuk meng ON kan dan meng OFF kan arus
listrik, hal ini terjadi karena permainan flux magnetik dicoil toroid,
masih inget kalo awalnya kumparan dialiri listrik akan menghasilkan
medan magnetik?
Listrik akan disimpan dalam bentuk medan magnetik, dan saat pemutusan
listrik medan magnet dipaksa mengosongkan diri, nah proses pengosongan
medan magnetik ini mengakibatkan induksi yang mengakibatkan medan
listrik dengan polarisasi sebaliknya.
Nah induktor ini kan punya 2 kumparan, masing-masing dialiri listrik
dari batre yang sama, bedanya kumparan yang satunya pake resistor jadi
arusnya diturunkan sedikit, maka hasilnya medan magnetiknya pun akan
berbeda dari kumparan satunya yang mendapatkan arus secara direct.
Nah akibat inilah maka terjadi fluktuasi energi dikaki basis dan
kolektor transistor NPN, flusktuasi yang relatip ini mengakibatkan
transistor mengalami efek saturasi atau masa jenuh, yang
mengakibatkan transistor dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor,
karena basis mendapatkan tegangan saturasi, dan karena kaki kolektor
dikuras atau digroundkan kekaki emitor karena efek saturasi, maka
terjadi efek berkelanjutan di kumparan, basis dan kolektor, nah besar
listrik yang dihasilkan salah satu kumparan yang terhubung dengan
kolektor ini didistribusikan ke LED sebagai pemasok arus kutub (+),
sementara pemasok arus kutub (-) nya tetap yaitu batre yang kurang dari
1,5V tadi, tapi karena efek listrik dan magnetik didalam coil yang kita
buat mengakibatkan arus naik turun, nah ketika arus naik menjadi tidak
lagi 1,5V, maka dari itu wajar jadi bisa menyalakan LED lebih dari 1.
Coba kita fikirkan rangkaian ini masih mentah, masih bisa dikembangkan
menjadi lebih bermanfaat.
Insyaallah saya akan membahas sisi lain dari rangkaian ini, karena dalam
membuat sesuatu kita jangan memikirkan sisi positipnya saja, kita juga
harus memikirkan sisi negatipnya, selain dapat memberikan efek terang
meski hanya dengan 1 batre, tapi kita harus kaji sisi lain nya, terutama
sisi buruknya jika ada.
Alat ini mengandung medan magnetik yang termodulasi dan ini tidak baik
bagi kesehatan, kalo tidak percaya coba gunakan radio AM dan dekatkan
dengan alat ini, semakin kuat power medan magnet maka akan semakin kuat
fluktuasinya, inductor toroid yang seperti donat itu lebih baik
ketimbang batang atau bentuk E, toroid membuat flux magnetik tidak
terlalu menyebar, jadi joulethief bisa dong dibuat dari trafo inti ferit
berbentuk E atau batang?
Secara prinsip kerja itu sangat mungkin sekali, coba perhatikan cara kerja SMPS switching mode power supplay,
seperti adaptor-adaptor HP sekarang, atau raket nyamuk, itu menggunakan
konsep AC matic. Tapi menurut saya teknologi ini sudah sangat kuno dan tidak baik bagi kesehatan lingkungan dan manusia itu sendiri.
Menyalakan lagi tabung lampu neon mati (semua filamen putus) :
BalasHapushttp://andre-elektrik.blogspot.co.id/2015/10/memanfaatkan-tabung-neon-mati-reuse.html
itu klo inputnya 220volt gimana rangkaiannya
BalasHapusmantab bro...
BalasHapussalam kenal. semangat terus utk berbagi ilmu..
ditunggu di
espelima.blogspot.com
...perlu suport nih...
Gan saya agak bingung dengan demagnetisasi yang membuat arus berpolarisasi terbalik, maksud saya jika dipakai untuk cas aki maka dari satu kali getaran (on) polarisari maju dan getaran berikutnya (off) polarisasi mundur, ...maka disini akinya akan tersedot lagi ????....Ha...ha..ha.. maaf itu hanya pemikiranku karena kenyataannya lampu LED menyala....toh polarisasi lampu led tidak boleh terbalik... mohon penjelasan...
BalasHapus@ Empu, itu kan kejadiannya dengan kecepatan tinGgi hingga Kilo per detik/Khz. Jadi antara maju dan mundur spersekian detik, dan Led menyala itu sebenarnya hidup mati juga dengan kecepatan sama dengan frekuensi tadi... Jadi akan keliatan menyala,
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGan kalau joule thief lampu tl nyala tp kedip2, apa karena kecepatannya kurang ya, sarannya gan komp apa yg mesti ditambah
BalasHapusKeren ilmunya gan... Kalopun kepala sya keleyengan tp sya sedikit banyak sudah bisa nyimak.. Sya mau coba gan ah...
BalasHapusMakasih ilmunya gan..
Saya gaj nanya dulu masih keleyengan.. Ha ha ha...
Mohon penjelasan nya nih, tegangan yg ada di led berarti berasal medan magnet yg dirubah jdi medan listrik? Klo iya listrik yg dri medan magnet itu kn polaritas nya jdi kebalik, koq bisa nyalain led dg polaritas terbalik?
BalasHapus